Pagaruyung, Tapung — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dari Jakarta, bersama dekan fisip, dosen pendamping dan mahasiswa Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) FISIP Universitas Riau (Unri), melakukan kunjungan kerja ke Desa Pagaruyung, Kecamatan Tapung, Riau. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau kemajuan pelaksanaan program PPK ORMAWA yang telah berjalan di desa tersebut.

Dalam kegiatan ini, rombongan kementerian meninjau secara langsung proses pembuatan tenun songket yang menjadi salah satu kerajinan unggulan desa. Selain itu, mereka juga mengamati pelaksanaan penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat. Tidak hanya itu, rombongan turut melihat pengembangan Desa Cerdas berbasis digital, sebuah inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan pengetahuan masyarakat desa.

Kepala Desa Pagaruyung, Dyka Ruyung Kelana, menyambut baik kunjungan ini dan menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh pihak kementerian dan mahasiswa Unri. "Kunjungan ini sangat berarti bagi kami, terutama dalam mendukung pengembangan desa menuju digitalisasi dan peningkatan ekonomi lokal," ujar Dyka.

Selain itu, Kepala Desa juga menyinggung potensi besar Desa Pagaruyung sebagai penghasil nanas. "Desa kami terkenal dengan hasil pertanian nanas, banyak petani yang mengembangkan komoditas ini. Kami berharap, ke depan bisa didirikan pabrik atau fasilitas pengolahan nanas agar produk turunan dari nanas ini dapat lebih dimaksimalkan," tambahnya.

Ia menambahkan bahwa kelompok petani nanas sebenarnya sudah memiliki alat untuk memproduksi produk turunan dari nanas, namun kendala utama yang dihadapi adalah pemasaran bahan jadi. "Kalau untuk buah nanas segar, pasarnya masih cukup aman dan layak untuk petani. Namun, untuk produk turunannya, kami masih kesulitan di pemasaran," jelasnya.

Kunjungan ini juga menjadi ajang diskusi mengenai kelanjutan pendampingan dari kementerian dan mahasiswa ppk ormawa untuk mendukung pengembangan desa dalam berbagai aspek, baik di sektor ekonomi, pendidikan, maupun teknologi.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat dalam upaya memajukan desa secara berkelanjutan.